Minggu, 30 November 2008

JALAN YANG TIDAK KUTEMPUH

Dua jalan bercabang dalam remang hutan kehidupan
Dan sayang aku tidak bisa menempuh keduanya
Dan sebagai pengembara, aku berdiri lama
Dan memandang ke satu jalan sejauh aku bisa
Kemana kelokannya mengarah di balik semak belukar

Kemudian aku memandang yang satunya, sama bagusnya, Dan mungkin malah lebih bagus
Karena jalan itu segar dan mengundang
Meskipun tapak yang telah melewatinya juga telah merundukkan rerumputannya

Dan pagi itu keduanya sama-sama membentang
Di bawah hamparan dedaunan rontok yang belum terusik
Oh, kusimpan jalanprtama untukkali lain,
Meski tahu semua jalan berkaitan, aku ragu akan kembali

Aku akan menuturkannya sambil mendesah
Suatu saat berabad-abad mendatang,
Dua jalan bercabang di hutan, dan aku....
Aku menempuh jalan yang jarang dilalui,
Dan itu mengubah segalanya.

Robert Frost ( 1916 )
---***----

Sebuah puisi yang kujadikan motivasi dalam menjalani hari-hariku, dengan setumpuk suka dan juga duka yang saling beriringan, bahkan berlomba untuk saling mendahului.

Ada keikhlasan di dalamnya yang membuat aku harus menghadapi hidup ini dengan penuh rasa percaya diri, berharap dengan memilih jalan yang kutempuh akan mengubah segalanya walaupun aku berada di penghujung persimpangan hati...

Jumat, 28 November 2008

PERJALANAN AKHIR TAHUN

Sebuah tahun yang melelahkan, mulai dari hengkang dari kerja kantoran karena sudah tidak enjoy & tidak ada tantangan sampai memutuskan untuk menekuni dunia entertainment & event organizer yang selama ini jadi sambilan.

Bersama beberapa teman ngobrol yang sama-sama perantauan, kami nekat membentuk sebuah organisasi atau lebih enak disebut group “ cewek suka ngemil “ karena ketemuannya pasti di mall atau tempat nongkrong yang ada makanannya, jadi bisa dibayangkan semua tidak ada yang langsing kecuali satu orang senior kami yang memang kurus dari sononya ( vitamin dan proteinnya lari di jempol semua ).

Dengan berbagai karakter dan profesi kami sepakat membuat event untuk komunitas wong Jowo yang ada di kota Makassar, didukung oleh Bapak Walikota dan beberapa sponsor pendukung maka jadilah event “ PAGELARAN WAYANG KULIT ” yang sudah cukup lama tidak dinikmati di kota ini, dengan menampilkan dalang dari Surabaya “ Ki Surono “ & Sinden bule asal Amerika “ Elizabeth Karen” mengobati sedikit kerinduan akan kesenian dari Jawa ini, Bravo SRIKANDI MANAGEMENT.

Tapi seiring berjalannya waktu, menyatukan beberapa karakter, beberapa masalah intern dan misi serta kesibukan di profesi masing-masing, kami jadi tidak sejalan lagi, event terakhir para Srikandi yaitu sebagai vendor acara Musik Karnaval SCTV dan Woman Exibition, selanjutnya tinggal aku berdua dengan teman lama yang paling suka menemani hobiku yaitu ngemil.

Karena memang tujuanku lebih bebas berkreasi dengan hobi yang menghasilkan walaupun kecil-kecilan, maka sampai akhir tahun 2009 ini aku tetep eksis di jalurku event organizer dan entertainment di bawah naungan Radio Bharata FM milik partner kerjaku.
Sesekali masih terima job ngemce kawinan dan ngamen di rumah jabatan serta beberapa event kecil kami buat tiap bulan, mulai dari Festival, lomba-lomba, agency artis, model, dancer dsb, pergi ke daerah untuk beberapa event, sampai orderan event dari temen-temen lama EO Jakarta.

Bulan Ramadhan kemarin kami berdua bolak balik ke kota Kendari untuk melaksanakan program dari poduk Texas Pusat melalui temen EO Jakarta.
Wah seru sambil berpuasa, jalan-jalan ke daerahnya orang, ngumpul sama temen-temen LO daerah yang semuanya masih brondong, begadang sampai pagi nunggu sahur sampai bisa nyaksiin sendiri transaksi para pendulang emas yang tiba-tiba daerahnya jadi terkenal karena ditemukan gunung emas di daerah Bombana Sultra.

Semuanya lancar-lancar aja, dan sekarang untuk nutup tahun 2009 masih harus introspeksi diri karena masih banyak kekurangan terutama modal kerja, yang satu ini kayaknya harus cari Bapak atau Ibu angkat deh, ada yang mau?

----***----

ARTIS DAERAH YANG JADI MOTIVASI

Siapa sih nggak kenal DEWIQ yang jadi Trend Maker penyanyi-penyanyi papan atas Indonesia, sebut aja lagu-lagunya yang jadi hits lewat suara Ari Lasso, Once, Bunga Citra Lestari, Agnes Monica, Lobow sampai duetnya dengan Ipank dan Indra Bekti.
Anak-anak kecil di sudut lorong pada nyanyiin ..eh eh kok gitu sih, lho kok marah? Jangan gitu sayang…….liriknya lucu dan aransemen musiknya ringan enak didengar.

Nah si Dewiq ini anaknya temen yang punya Radio Bharata tempat aku nongkrong dengan kerjaanku, tantenya yang nota bene sudah jadi mamanya karena ikut membesarkan dia jadi temen jalanku, tempat curhat sampai jadi pengganti orang tua di perantauan, dia yang selalu mempromosikan si Dewiq di kalangan musisi kota Makassar.

Beberapa temen pemain musik di Makassar jadi bersemangat pengen rekaman juga sejak nama Dewiq jadi terkenal, termasuk anakku yang paling gede, karena dia pemain drum jadi bersemangat selepas SMA mau nerusin sekolah musik di Jakarta padahal di Makassar mulai banyak sekolah-sekolah musik, tapi dia mau yang bisa langsung berkarir bukan sekedar menimba ilmu saja katanya, sebenarnya aku pengen dia jadi sarjana apa gitu, tapi ternyata buah jatuh nggak jauh dari pohonnya, isi kepalanya cuman musik dan musik aja, ya udah yang penting konsekwen dengan cita-citanya.

----***----


DEMO MAHASISWA MENGUNTUNGKAN ATAU….??


Beberapa waktu lalu hampir seharian siaran TV memberitakan kerusuhan di sudut kota Makassar yang dipicu oleh Demo Mahasiswa.
Ini bukan yang kedua atau ketiga kalinya tapi sudah berkali-kali, masalahnya macam-macam, dari demo BBM sampai issue penganiayaan aparat.

Sebagai masyarakat awam kita hargai adik-adik mahasiswa yang memperjuangkan demokrasi tapi kadang jadinya DEMOCRAZY,
Critanya gini, ada pernah mahasiswa yang sementara berdemo dengan membakar ban di tengah jalan yang memacetkan lalu lintas di depan kampusya bersitegang dengan pengantar jenazah yang iring-iringannya jadi terhalang, aku yang kebetulan melintas di tempat kejadian jadi tertawa waktu teman membanyol “ jangan sampai mayatnya bangun terus ikut berkelahi gara-gara perjalanannya ke kuburan dihalangi demo Mahasiswa” ha…ha…. Bayangin aja jenazah dengan kostum pocongnya tiba-tiba “ njengongok “ ( tiba-tiba muncul ) dari ambulance siang - siang hiiii……

Ada juga kejadian yang ku alami waktu boncengan dengan teman mau pulang ke rumah tiba-tiba dicegat dengan seorang mahasiswa yang membawa bendera merah putih lengkap dengan bambunya berdiri di tengah jalan yang ditutup dengan tanda stop dan palang bambu.
“ Berhenti dulu mbak, mau kemana ?” tanyanya waktu itu
“ Saya mau pulang, tuh rumahku di lorong samping kampusmu !” tukasku sambil menunjuk lorong yang memang pas disamping kampusnya sambil sedikit pasang muka masam karena merasa dihalangi.
“ Cium dulu bendera merah putih baru boleh lewat !” katanya lagi sambil menyodorkan bendera yang dia pegang, hah gila ini anak, emangnya
pelajaran pramuka kayak waktu aku sekolah dulu disuruh cium bendera,
dipinggir jalan lagi.
“ Maksudnya apa nih pakai acara cium bendera segala ?” temenku nyeletuk mulai jengkel juga.
“ Kita harus cinta Indonesia……bla bla bla ,” wah dia mulai pidato.
“ Eh emang kamu sendiri sudah berapa kali cium ini bendera ?” sifat isengku mulai muncul.
“ Hari ini baru satu kali mbak, tapi itu rutinitas ,” jawabnya, aku tertawa
“ Kamu dari daerah ya ?” tanya temenku ( sorry bukan meremehkan mahasiswa dari daerah nih ), si mahasiswa itu menggangguk lugu.
“ Orang tuamu tahu nggak hari ini pelajaran kamu pergi berdemo & menyuruh setiap orang yang lewat cium bendera ?” mahasiswa itu Cuma cengar cengir.
“ Dik daripada mata kuliahmu Cuma berdemo seperti ini, lebih baik kamu pulkam aja, bangun daerahmu, percuma jadi sarjana kalau masyarakat jadi jengkel liat yang aneh-aneh gini, lebih baik kau cintai tanah airmu dengan jadi orang yang berguna bagi orang tua dan daerahmu, “ gantian aku yang pidato, mahasiswa itu garuk-garuk kepala, dasar katrok....

Akhirnya kami dibebaskan dari mencium bendera sang merah putih, tapi aku jadi ketawa cekikikan karena mahasiwa itu masih menyuruh orang-orang yang lewat untuk mencium bendera, kali ini korbannya tukang becak yang dengan lugunya mencium bendera menuruti perintah mahasiswa yang betul-betul mencintai tanah airnya.

Ada lagi karena issue demo beberapa event kami jadi hampir batal, gara-garanya tamu rombongan terlalu sering melihat kejadian di televisi.
“ Jangan ke Makassar deh, bisa – bisa kita kena lempar batu anak mahasiswa, kan ndak lucu tamu pejabat kok dilempari batu ,” komentar salah seorang tamu rombongan dari Surabaya waktu itu.
Tapi dengan gigihnya kami meyakinkan mereka bahwa itu adalah sebagian kecil peristiwa saja yang terjadi di Makassar dan tempatnya juga rata-rata di sudut kota Makassar di dalam atau di depan kampus mereka ( Makassar luas juga lho ).
Akhirnya kami undang tim leader rombongan untuk datang ke Makassar untuk showing hotel dan beberapa instansi yang akan dikunjungi selama di kota ini.
Semua kampus kami lewati, ini lho tempat kejadiannya yang ada di TV, ini lho jalan tol kalau kita dari bandara tanpa melewati kalau memang pas anak-anak Mahasiswa lagi shooting adegan berkelahi, semua aman-aman aja kok, jadi berita di TV itu rusuhnya ya hanya di situ-situ aja, orang jawa bilang “ngluthek”.
Tamu kami jadi yakin kalau perjalanan ke Makassar tidak akan terhalang dan kebetulan sewaktu tour leader kami antar kembali ke bandara kami melewati kampus yang Mahasiswanya lagi berdemo.
“ Eh lagi ada demo ya ?” tanya tamu itu ke kami
“ Iya Pak .”
“ Kok ndak ribut, Cuma orasi, katanya setiap demo pasti ada adegan kerusuhannya ?” tanyanya lagi.
“ Lagi capek kali pak ,” jawabku sekenanya
“ Ya gitu dong, ndak usah pakai ribut-ribut segala nanti juga yang rugi mahasiswa sendiri, sudah tidak dapat surat kelakuan baik belum tentu sarjana lagi, “ bener tuh pak.

Satu lagi yang agak bikin aku agak miris, baru-baru ini temen waktu sekolah dulu sms an, isinya kamu pulang aja ke Surabaya Makassar kan lagi rusuh ntar kamu dan keluargamu tidak aman lho, soalnya aku lihat pakai bakar-bakar segala kayak di Ambon.
Wah piciknya, sampai segitu parahnya ya berita di televisi sampai temenku segitu khawatirnya.
Kita aman-aman aja kok disini, tuh banyak event tiap minggu digelar di Makassar, ada show artis in door maupun out door, Festival Keraton Nasional, Pertemuan - pertemuan berskala Nasional, hotel-hotel penuh, ekonomi lancar-lancar aja, malah event Pilkada walikota juga aman.

Ayo adik-adik Mahasiswa jangan Cuma bisa demo dan berkelahi aja mata kuliahmu, pikirkan juga orang lain yang kena dampaknya, emang Makassar punya Mahasiswa aja, nggak kan? Milik kita semua kok... seperti slogan Bapak walikota terpilih : Makassar untuk semua, semua untuk Makassar, Ewako.

----***----